Senin, Agustus 13, 2012

Semua tentang ketidakpastian


KESEPIAN
                Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengan, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Sebab – sebab terjadinya kesepian
                Bermacam – macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu. Ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.
                Contoh :
pangeran sidharta, putra raja kapilawastu, meninggalkan istana, tempat kemewahan, keramaian, dan ketidakpastian. Karena frustasi menyaksikan kontradiksi keadaan istana dengan keadaan luar istana yang penuh penderitaan, maka ia meninggalkan istana pergi ke tempat yang sepi, mencari hakekat hidup.
Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tapi tak sama, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat.
                Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman – teman sepergaulan. Karena teman – teman menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing, terpencil dari keramaian hidup sehinga kesepian.
                Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.
KETIDAKPASTIAN
                Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal – usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pastiak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yag jelas, keadaan tanpa asal – usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
                Ketidak pastian tentang lulus atau tidak lulus dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu – tunggu membuat orang gelisah. Lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidak pastian inin akan merugikan, karena status dari karir itu terancam. Karena ketidak pastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
SEBAB – SEBAB TERJADI KETIDAKPSTIAN
                Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsangan – rangsangan lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsangan – rangsangan baru. Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakan tanda – tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan – gerakan gemetar, kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
                Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
                Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal – hal yang tak menyenangkan, atau sebab – sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2.Phobia
                Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab – sebabnya.
3. Kompulasi
                Ialah adanya keragu – rahuan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali – kali.
4. Histeria
                Ialah meorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tdak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5. Delusi
                Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
6. Halusinasi
                Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indera. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang – kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan – tekanan terhadap dorongan – dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan – dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan perbuatan penderita.
7. keadaan emosi
                Dalam keadaan tertentu seseorang berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya. Gangguan pada nafsu makan, pusing – pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu bergembira dengan gerakan lari – larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, siam seribu bahasa, termenung, menyendiri.
USAHA – USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
                Orang yant tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam – macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
                Bila penyebab itu jelas, misalnya rindu, ibatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan benda – benda tersebut.          
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com