Senin, Agustus 13, 2012

Manusia dan Penderitaan



KITA semua tahu apa itu penderitaan. Kita bahkan mengalaminya. Orang biasa bilang bahwa penderitaan itu seperti bayangan yang selalu ada sepanjang badan. Kadang-kadang bayangan itu di belakang kita sehingga kita tidak menyadari keberadaannya. Tetapi sering juga bayangan itu membentang di depan. Penderitaan menjadi sangat jelas dan mencekam.
Kebanyakan orang yang merasakan penderitaan adalah orang kecil atau orang miskin yang kehidupan perekonomiannya sangat sedikit, sehingga untuk mencukupi kehidupan mereka saja setengah mati untuk memeperjuangkannya. Kebanyakan dari kita tidak melihat apa yang mereka alami dan rasakan. Sehingga bila kita menemui mereka yang sedang mengemis, kita hanya bisa melihat tanpa memberi.
Penyebab penderitaan juga macam-macam. Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang kita kasihi, musibah seperti bencana alam. Singkatnya ada banyak penyebab penderitaan. Apa pun penyebabnya, penderitaan selalu ada. Ia seperti bayang-bayang yang selalu menyertai hidup. Hanya orang yang sudah meninggal saja yang tidak mengenal dan mengalami penderitaan. Atau mungkin juga orang mati menderita. Kita belum tahu itu, karena kita belum mengalami sendiri.
Rasa sakit yang biasanya dialami oleh orang bawah sudah menjadi makanan sehari-hari. Karena untuk membiayai obat dan juga rumah sakit itu adalah hal yang mustahil buat mereka. Sekarang biaya rumah sakit sangat mahal. Untuk makan saja sudah sulit, apalagi untuk berobat. Luka yang mereka derita sudah bukan hal yang jarang sekali terjadi. Begitulah derita yang mereka rasakan.
Waktu pemerintah sekarang mengumumkan kenaikan harga BBM, reaksi muncul di mana-mana. Banyak orang yang meminta agar harta para koruptor besar disita oleh pemerintah untuk menanggulangi subsidi BBM, proses pengadilan yang adil kepada para koruptor harus menjadi prioritas pemerintah. Penderitaan ternyata mengajar orang untuk memperbaiki keadaan hidup.
Penderitaan ada manfaatnya. Ia mendekatkan kita kepada Allah, kata seorang pemikir yang lain bernama Harlod A Bisley. "Penderitaan adalah kesempatan yang baik untuk berdoa. "Waktu hujan tidak turun dan tanaman di kebun mulai layu dan ada ancaman kegagalan panen, banyak orang berdoa. Kita cepat-cepat datang kepada Tuhan waktu pencobaan datang."
Cobaan yang selalu diberikan oleh tuhan kepada umatnya sudah ada takarannya. Allah tidak pernah menguji umatnya melebihi batas kemampuannya. Dengan kesabaran kita harus bisa melewati penderitaan yang sedang kita alami. Penderitaan tidak selamanya datang bertubi – tubi. Kita hanya sedang diuji karna terkadang kita sebagai manusia lupa kepada sang pencipta. Jadi penderitaan diberikan kepada kita dengan tujuan agar kita lebih berserah diri kepada sang pencipta.
Penderitaan tidak membawa manfaat apa pun bagi manusia. Ia malah membuat umur hidup seseorang menjadi lebih pendek. Lihat saja, gara-gara penderitaan ada banyak orang yang stres, lalu mengalami strok dan kemudian stop. Karena alasan-alasan ini ada ahli yang menolak untuk kita memuliakan penderitaan. Penderitaan harus dilawan sekuat tenaga. Manusia harus berjuang untuk menolak penderitaan yang ia alami.
Fakta-fakta yang kita catat di atas membuat kita menjadi bijak.
Penderitaan itu ada plusnya tetapi juga ada minusnya. Ini memang fakta yang tidak mungkin dipungkiri. Teori macam apa pun tidak akan mampu berkat yang kita peroleh dalam penderitaan menghilangkan sisi negatifnya. Ini kalau kita bicara tentang plus-minus dari penderitaan. Daripada terjerat dalam soal plus minus dan kita tidak pernah akan memperoleh kata sepakat penderitaan dapat juga dilihat dari sisi lain.



sumber : http://artikel.sabda.org/penderitaan

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com