Senin, Agustus 13, 2012

Manusia dan Tanggung Jawab


PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
                Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah , keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
                Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tinggkah laku atau perbuatannya yang disengaja ataupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
                Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung jawabannya. Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B, atau C itulah kadar pertanggung jawabannya.
                Bila si mahasiswa malas belajar, dan ia sadar akan hal itu. Tetapi ia tetap tidak mau belajar dengan alasan capek, segan dan lain – lain. Padahal ia menghadapi ujian. Ini berarti bahwa si mahasiswa tidak memenuhi kewajibannya, berarti pula ia tidak bertanggung jawab.
                Berikut ini diberikan penggambaran bagaimana suatu tanggung jawab diberikan oleh dua orang yang kualitas tanggung jawabnya berbeda.
Fahrie adalah seorang pegawai yang tekun dalam melaksanakan tugasnya. Ia datang sebelum waktu kerja dimulai. Tanpa banyak bicara dikerjakan tugasnya. Setelah selesai tugas yang dikerjakan, ia memberikan hasil pekerjaannya kepada atasannya sebagai pertanggung jawabannya. Iapun tidak banyak hilir mudik dikantornya untuk persoalan kepentingan sendiri, seperti buang air, mencari makanan atau minuman. Iapun pulang pada waktu jam kantornya usai. Bila ada pertannyaan dari atasannya tentang pekerjaan yang dilakukan, ia pun memberikan jawaban secara baik dan pasti. Ia dapat memberikan pertanggungjawaban atas tugas – tugas yang dibeikan kepadanya, sehingga konduitenya baik, naik pangkat pada waktunya, dan memperoleh penghargaan khusus waktu tertentu.
Berbeda dengan Paring yang datangnya terlambat dan pulangnya sering lebih cepet. Sementara waktu kerja ada saja kepentingan pribadinya yang lebih dulu dikerjakan dari pada kepentingan kantor, sehingga pekerjaan yang diserahkan kepadanya sering tidak selesai pada waktunya, itu pun masih banyak kekurangan atau kesalahan yang terdapat didalamnya. Bila ia ditanya oleh atasanya, selalu ada saja yang dijawabnya. Yang rumahnya jauh, istri atau anaknya sakit, ada urusan keluarga, ada famili yang meninggal. Karena itu kenaikan pangkat dan gajinya sering ditunda, dan ada gejala ia akan dipindahkan ke tempat lain yang sifatnya hukuman. Paring bukan iarang yang bisa dan mau bertanggung jawab, melainkan ia hanya bisa tanggung menjawab saja.
                Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia dan antar manusia dan lingkungan.
                Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi begian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dai sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sis si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu , dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan kekeadaan normal. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakatan.
                Apabila di kaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri, atau pihak lain. Dengan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik.
                Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau bruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pangabdian atau pengorbanannya. Intuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada tuhan Yang Maha Esa.
MACAM – MACAM TANGGUNG JAWAB
                Manusia itu memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkingan alam.
Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
(a) Tanggung jawab terhadap diri sendiri
                Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran tiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah – masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapijuga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri angan – angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan – angan itu manusia berbuat dan bertindak.dalam hal ini manusia tidak luput dari keslahan, kekeliruan , baik yang disengaja ataupun yang tidak.
Contoh : rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar – bentar ia melihat jalan, tetap juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lobang. Kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya esndiri akan kejadian itu. Ia harus beristirahat dirumah beberapa hari. Konsekuensinya tinggal dirumah beberapa hari merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.
(b) Tanggung jawab terhadap keluarga
                Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami – istri, ayah – ibu dan anak – anak, dan juga orang lain ang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Contoh : seorang ibu telah dikaruniai tiga anak, kemudian oleh suatu sebab suaminya meninggal dunia, karena ia tidak mempunyai pekerjaan/tidak bekerja pada waktu suaminya masih hidup maka demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia melacurkan diri.
ditinjau dari segi moral hal ini tidak bisa diterima karena melacurkan diri termasuk tindakan di kutuk, tetapi dari segi tanggung jawab ia termasuk orang yang terpuji, karena demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia rela berkorban menjadi manusia yang hina dan dikutuk.
(c)  Tangggung jawab terhadap masyarakat
                Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain terxebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggita masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh : handoko terlalu congkak dan sombong. Ia mengejek dan menghina pakaian pengantin adat minangkabau. Ia tidak memakai pakaian itu, nahkan penutup kepala yang dikeramatkan pun semua ditolak. Tetapi setelah ada ancaman dari pihak pengiring, terpaksa handoko mau memakainya juga. Di dalam peralatan itu hampir – hampir pernikahan dibatalkan , karena timbul perselisihan antara pihak kaum perempuan dengan pihak kamu laki – laki. Pankalnya dari handoko juga. Ia berkata pakaian mempelai yang masih sekarang dilazimkan di negerinya, yaitu pakaian secara zaman dahulu disebutkan cara anak komedi istambul. Jika ia dipaksa memakai secara itu, sukalah urung sahaja, demikian katanya dengan pendek. Setelah timbul pertengaran di dalam keluarga pihaknya sendiri akhirnya diterimalah, bahwa ia memakai smoking, yaitu jas hitam, selana hitam, dengan rompi dan berdasi putih. Tetapi waktu hendak menutup kepalanya, sudah berselisih pula. Dengan kekerasan ia menolak pakaia dester suluk, yaitu pakaian orang minangkabau. Bertangisan sekalipun perempuan meminta supaya ia jangan menolak tanda keminangkabauan yang satu, yaitu selama beralat saja jika peralatan sudah selesai, bolehlah ia nanti memakai sekehendak hatinya pula. Handoko tetap menolak kehendak orang tua, ia tidak hendak menutup kepala, karena lebih gila pula dari anak komidi, ila memakai dester salukdengan baju smoking dan dasi. Setelah ibuna sendiri hilang sabarnya dan memukul – mukul dada di muka anak yang “terpelajar” itu, barulah handoko menurut kehendak orang banyak , sambil mengeluh dan teringat akan badannya yang sudah “tergadai”. Untunglah ia menurunkan hal penutup kepala itu, karena sekalian pengantar dan pasumandan sudah berkata bahwa mereka tak sudi mengiringkan “mempelai didong”. Akhrinya handoko tunduk pula dengan norma – norma yang berlaku dalam masyarakat, meskipun harus bersitegang dahulu. Sebagai pertanggung jawaban kecingkakan dan kesombongannya itu, handoko harus menerima rasa antipai dari masyarakat minangkabau yang sangat ketat terhadap adat itu.
(d) Tanggung jawab kepada bangsa
                Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia , tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikirm berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terkait oleh norma – norma atau ukuran – ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
Contoh :
 1) dalam novel jalan tak ada ujung karya muchtar lubis. Guru isa yang terkenal sebagai guru yang baik , terpaksa mencuri barang – barang milik seklah demi rumah tangganya. Perbuatan guru isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah kalau perbuatan itu diketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
2) kumbakarna menolak perintah kakaknya, juga rajanya itu rahwana untuk berperang melawan rama, karena kakaknya berbuat keburukan. Bukan main rahwana. Ia membangkit – bangkitkan hutang budi kumbakarna terhadap kerajaan alengka. Kumbakarna menyadari kedudukannya sebagai panglima perang, karena itu berangkat juga ia ke medan perang menghadapi rama, akan tetapi ia maju ke medan perang bukan karena membela kakaknya, melainkan karena rasa tanggung jawabnya sebagai panglima yang harus membela negara.
(e) Tanggung jawab terhadap tuhan
                Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tangung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman – hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman – hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka tuhan akan melakukan kutukan. Sebab denganmengabaikan perintah – perintah tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.
Contoh :
seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap tuhan sesuai dengan hukum – hukum yang ada pada agamanya. Hal ini dilakukan agar ia dapat sepenihnya mengabdikan diri kepada tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawab ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumnya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk tuhan.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com