Senin, Agustus 13, 2012

Pengabdian dan Pengorbanan


                Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
Pengabdian
                Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
                Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
                Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari – hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
                Berikut ini diberikan gambaran bagaimana orang tua mengabdi kepada putra – putrinya demi kebahagiaan keluarga mereka.
Sepasang suami istri guru sekolah dasar disebuah desa. Anaknya cukup banyak, yaitu 6 orang. Untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga besar tersebut, si ibu tetap bekerja sebagai guru, karena tahu bahwa gaji suaminya juga kecil. Si ibu di rumah tidak melepaskan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga, karena memang tidak mampu membayar pembantu. Untuk urusan pendidikan di sekolah si bapak yang bertanggung jawab, sedangkan si ibu untuk urusan pendidikan yang bersangkutan dengan rumah tangga. Si bapak membimbing putra – putrinya dalam belajar di rumah malam hari, sedangkan siang hari saling dengan praktek biologi seperti menanam sayur, memelihara ternak yang hasilnya langsung dapat dimanfaatkan oleh keluarga. Si ibbu mengajar putra – putrinya memasak , mencuci piring, mencuci pakaian, membersihkan rumah. Anak – anaknya yang mulai besar menjadi semacam asistennya. Setelah anak – anaknya yang mulai sekolah dikota, mereka itu hanya disewakan kamar yang murah dengan harus memasak dan mencuci sendiri yang sudah terlatih baik waktu di desa. Demikian maka kamar itu makin banyak penghuninya oleh adik – adiknya yang juga menyusul kakak untuk belajar di kota. Sekali seminggu seorang anak pulang untuk mengambil uang dan perbekalan di desa dan sekali sebulan ayah – ibu datang ke kota untuk tetap mengakrabkan hubungan mereka sebagai keluarga, sekaligus mengontrol apakah anak – anaknya menjalankan kewajibannya secara benar. Hal demikian juga dilakukan oleh keluarga itu waktu anak terbesar harus masuk ke perguruan tinggi. Pada waktu si sulung sudah tamat dan bekerja, ia pindah ke tempat kerjanya dan berfungsi sebagai donatur terhadap adik – adiknya. Alhasil seluruh putra putri keluarga guru tersebut dapat menamatkan sekolahnya dan menjadi sarjana. Sementara itu sibapak dan ibu bertahan bekerja sebagai guru di desa demi mengabdi kepada putra – putrinya agar dapat menjadi manusia yang hidupnya tidak sesulit dirinya. Waktu mereka sudah pensiun, mereka merasakan bahwa pengabdiannya pada putra – putrinya juga sudah cukup, mereka merasa puas karena mampu membekali putra – putrinya dengan ilmu yang dijadikan kail dalam menempuh kehidupan ini. Orang tua itu tidak membekali dengan ikan, karena akan cepat habis tanpa bekas.
                Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan tuhan. Sebagai ciptaan tuhan manusia wajin mengabdi kepada tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada tuhan, dan itu merupkan perwujudan tanggung jawabya kepada tuhan yang maha esa.
                Pengabdian kepada agama atau kepada tuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang – orang yang terjun di ladang tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan tuhan. Mereka meninggalkan keluarganya dan tidak akan berkeluarga. Sehingga hampir seluruh waktu , pikiran, tenaga maupun kegiatannya hanya tercurah untuk memuliakan tuhan. Dalam agama yang tidak membedakan manusia atas dasar ras ataupun bangsa itu, para biarawan atau biarawati ditempatkan di daerah – daerah yang jauh terpencil. Semuanya dilakukan dengan semboyan tugas suci. Selain pada gereja katolik, pada agama budha jg dikenal biarawati atau biarawan dengan sebutan biksu dan bhiksuni dengan cara kehidupan yang tidak jauh berbeda.
                Pengabdian kepada negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh pegawai negeri yang bertugas menjga mercu cuar di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai, sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhanti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersembunyi diri dalam mengabdikan diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negeri di kota tidak dapat dirasakan , mungkin sekali – sekali bila mereka bayangkan secara terang di alam yang demikian sepi. Anak – anak mereka sulit berkembang sebagai makhluk sosial, dan terbatas untuk dapat mengembangkan diri akibat terpencilnya tempat tinggalnya. Dengan membandingkan mereka dan kehidupan kawan – kawannya dikota atau ditempat yang lebih enak terasa arti pengorbanan mereka demi keselamatan manusia lain, bangsa dan negara sendiri. Berapa banyakkah orang yang mau dan mampu menghayati pengorbanan mereka itu?
Pengorbanan
                Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan. Sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata – mata.
                Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan kotbah agama. Dari kisah para tokoh agama atau nabi. Manusia memperoleh tauladan, bagaimana semestinya wajib berkorban. Berikut ini diberikan dua buah gambaran.
Pangeran sidharta gautama dari kapilawastu diharapkan oleh ayahnya untuk kemudian menggantikan kedudukannya sebagai raja. Tetapi, pangeran tersebut lebih tertarik pada kehidupan pertapa untuk memperoleh penerangan agung bagaimana caranya manusia dapat membebaskan dirinya dari sengsara melalui pelepasan dan mencapai kehidupan abadi di sorga. Ia mengorbankan kehidupannya yang mewah di duniawi dalam istana, ia mengorbankan kepentingan keluarganya, karena memandang bahwa kepentingan umat manusia yang bodoh perlu didahulukan. Usahanya berhasil memperoleh penerangan agung di tempat pertapaan bodh gaya, uang kemudian disiarkan kepada umat manusia. Ia rela mengorbankan duniawinya, keluarganya, demi kepentingan umat manusia yang derajatnya lebih tinggi. Ia menjadi seorang budha yang akhirnya tidak dilahirkan kembali dan menjadi pendiri agama budha.
Nabi ibrahim mendapat parintah dari Allah untuk mengorbankan putra tunggalnya ismail. Walaupun ia sangat sayang pada putranya tersebut, perintah Allah untuk mengorbankan tetap dipatuhinya. Allah menguji kesetiaan dan besarnya pengorbanan nabi ibrahim. Nabi ibrahim tidak sampai jati melihat pisaunya dipotongkan ke leher putranya, tetapi ia sudah bertekad setia menjalankan perintahNya. Kemudian terbukti, bahwa putra yang mau dikorbankan kepada Allah sudah berganti dengan biri – biri. Pengorbanan yang dilakukan oleh nabi ibrahim kepada Allah lebih tinggi kadarnya dari pada pengorbanan oleh nabi ibrahim sekarang yang ditiru oleh umat islam yang menjalankan ibadah haji di tanah suci maupun umat islam di wilayah lain dengan mengorbankan ternak untuk keperluan fakir miskin pada hari raya idul kurban.
                Perbedaan antara pengertian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
                Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
                Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
                Kesediaan seorang guru sekolah dasar ditempatkan di pelosok terpencil daerah transmigrasi, adalah pengabdian yang juga menuntut pengorbanan. Dikatakan pengabdian karena ia mengajar di situ tanpa menerima gaji dari pemerintah, tanpa harus diurus oleh pihak berwenang usul pengangkatannya, ia hanya bertanggung jawab untuk kemajuan dan kecerdasan masyarakat / bangsanya. Ia hanya menerima penghargaan dan belas kasihan dari masyarakat setempat. Pengorbanan yang ia berikan berupa tenaga, pikiran, waktu untuk kepentingan anak didiknya.
                Dalam novel berjudul “siti nurbaya” karya marah rusli, betapa besar pengorbanan gadis siti nurbaya sebagai pengabdiannya kepada orant tua. Orang tua siti nurbaya tidak mampu membayar hutang kepada datuk maringgi. Sebagai tebusannya, siti nurbaya dibujuk agar bersedia kawin dengan datuk maringgi, si tua bangka, walaupun sebenarnya ia sudah mengikat janji dengan pemuda pujaannya bernama syamsul bahri. Demi pengabdian kepada bapaknya, siti nurbaya bersedia memutuskan hubungan dengan syamsul bahri dan mau dikawinkan dengan datuk maringgi, walaupun dengan perasaan yang sangat berat.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com