Senin, Agustus 13, 2012

Inti Pandangan Hidup


USAHA / PERJUANGAN
            Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan. Manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita – cita menjadi kaya, ia harus kerja keras. Apabila seseorang bercita – cita menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.
            Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua – duanya. Para ilmuan lebih banyka bekerja keras dengan otak/ilmunya dari pada dengan jasmaninya. Sebaliknya para buruh, petani lebih banyak menggunakan jasmani dari pada otaknya. Para politisi lebih banyak menggunakan kerja otak dari pada jasmani, sebaliknya para prajurit lebih banyak kerja jasmani dari pada otak.
            Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia itu miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri. Karena itu tidak boleh bermalas – malas, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia mengatur waktunya itu.
            Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras. Sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi beasr Muhammad S.A.W. yang ditujukan kepada para pengikutnya. “bekerjalah kamu  seakan – akan kamu hidup selama – lamanya, dan beribadahlah kamu seakan – akan  kamu akan mati besok.” Allah berfirman dalam Al-Quran surat Ar-Ra’du ayat 11 : “sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jika meraka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”. dari hadist dan firman ini dapat dinyatakan bahwa manusia perlu kerja keras untuk memperbaiki nasibnya sendiri.
            Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dengan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian/keterampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, keterampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai keterampilan/keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian/keterampilan itu suatu keharusan. Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra: “tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “long life education”.
            Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara sesama manusia, maka ketidak mampuan atau kemampuan terbatas yang menimbuklkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama –sama secara tolong menolong, bergotong royong. Apabila sistem ini diangkat ke tingkat organisasi negara, maka negara akan mengatur usaha / perjuangan warga negaranya sedemikian rupa, sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antar sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan ini dapat dikaji melalui pandangan hidup / ideologi ang dianut suatu negara.
            Dalam negara yang menganut ideologi liberalisme, kesadaran individu yang lebih berperan untuk membantu individu lain yang kurang/tidak mampu bekerja keras memperoleh penghasilan layak. Jika individu tidak punya kesadaran atau rendah tingkat kesadaranya untuk membantu yang lain yang kurang /tidak mampu, maka akn muncul perjuangan bebas dan persaingan bebas. Manusia yang satu mengeksploitir manusia lain. Misalnya dalam hubungan kerja, majikan memperkerjakan buruhnya dengan upah murah tak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkannya, upah tidak mencukupi kebuithan minimal si buruh.
            Sebaliknya, dalam negara yang menganut ideologi komunis, ngara yang lebih berperan mengatur usaha/perjuangan warga negara. Setiap warga negara harus tunduk dan patuh pada ketentuan yang ditetapkan negara, bahkan dengan paksaan dan kekerasan. Asas kebersamaan, pemerataan, sama rata sama rasa diterapkan dengan ketat. Akibatnya justru melanggar keadilan, melanggar hak – hak asasi manusia itu sendiri. Walaupun tujuan ideologi komunis itu adalah kemakmuran warga negara, caranya mewujudkan kemakmuran itu tidak sesuai dengan harkat dan martabat manusia. Manusia tidak lebih dari alat menciptakan kemakmuran. Padahal manusia itu makhluk ciptaan Tuhan yang punya harkat dan martabat.
KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
            Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasutionm ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
Aliran naturalisme
            Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natus, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum – hukumnya, secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia hanya dapat berusaha / berencana tetapi Tuhan yang menentukan.
            Aliran naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Lalu mana yang benar? Yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin  Tuhan itu ada, maka kita katakan Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada yang ada hanya natur.
            Bagi yang percaya Tuhan, Tuhan itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan. Karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran – ajaran Tuhan yaotu agama. Ajaran agama itu ada dua macam yaitu:
1. ajaran agama dogmatis, yang disampaikan oleh Tuhan melaui nabi – nabi. Ajaran agama yang dogmatis bersifat mutlak, terdapat dalam kitab suci Al-Quran dan hadist. Sifatnya tetap, tidak berubah – ubah.
2. ajaran agama dari pemuka – pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia, sifatnya relatif. Ajaran agama pemuka – pemuka agama termasuk kebudayaan, terdapat dalam buku – buku agama yang ditulis oleh pemuka – pemuka agama. Sifatnya dapat berubah – ubah sesuai dengan perkembangan jaman.
            Apabila aliran naturalisme ini dihubungkan denagn pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari Tuhan. Jadi, pendangan hidpu dilandasi oleh ajran – ajaran Tuhan melalui agamanya. Manusia yakin bahwa kebajikan itu diridhoi oleh Tuhan. Pandangan hidup yang dilandasi keyakinan bahwa tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang menentukan segala – galanya disebut pandangan hidup religiut.
            Sebaliknya, apabila manusia tidak mengakui adanya tahuna, natur adalah kekuatan tertinggi, maka keyakinan itu bermula dari kaekuatan natur. Pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan natur. Manusia yakni bahwa kebajikan adalah kebajikan natur. Pandngan hidup yang dilandasi oleh kekuatan natur sifatnya atheisme. Ini disebut pandangan hidup komunis.
Aliran intelektualisme
Daras aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi. Teknologi adalah alat bantu mencapai kebajikan maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan hati nurani.
            Akal berasal dari bahasa arab, artinya kalbu, yang berpusat dihati,sehingga timbula istilah hati nurani, artinya daya rasa. Dibarat hati nurani ini menipis, justru yang menonjol adalah akal yaitu logika berpikir. Karena itu aliran ini banyak dianut di kalangan barat. Di timur orang yang mengutamakn hati nurani, yang baik menurut akal belum tentu baik menurut hati nurani.
            Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperooleh dengan akal. Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akan menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah laku dan perbuatan itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekanakn pada setiap individu yang berakal dapat menguasai individu yang berpikir rendah.
Aliran gabungan
            Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari tuhan, percaya tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa. Jadi, apa yang  benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.
            Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul dura kemungkinan oandangan hidup. Apabila keyakinan labih berat didasarkan apada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomor duakan , kekuatan gaib dari tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan , dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu. Melainkan logika berpikir kolektif, pandangan hidup ini disebut sosialisme.
            Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari tuhan dan akal, kedua – duanya mendasari keyakinan secara setimbang, akal dalam arti baik sebagai logika berpikir maupun sebagai daya rasa, logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif pandangan hidup ini disebut sosialisme – religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia tuhan.
            Apabila kita kaji maka antara dua pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok. Pandangan hidup sosialisme menekankan pada logika berpikir kolektif, sedangkan pandangan hidup sosialisme religius menekankan pada logika berpikir kolektif individual. Pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berpikis dari pada hati nurani, sedangkan sosialisme tidak begitu menghiraukan kekuasan tuhan, sebaliknya sosialisme religius kekuasaan tuhan begitu menentukan.
LANGKAH – LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK.
            Manusia pasti mempunyai hidup walau bagai manapun bentuknya. Bagaimna kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman, dan sebagainya.
            Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah – langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah – langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita – cita denan baik. Adapun langkah – langkah itu sebagai berikut :
1. mengenal
            Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hdup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun kedunia. Adam dan hawalah dalam hal ini yang merupakan manusia pertama, Dan berarti pula mereka mempunyai pandangan hidup yang digunakan sebagai pedoman dan yang memberi petunjuk kepada mereka.
            Sedangkan kita sebagai makhluk yang bernegara dan atau beragama pasti mempunyai pandanan hidup juga dalam beragama, khususnya islam, kita mempunyai pandangan hidup yaitu Al-Quran, hadist dan ijmak ulama, yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah – pisahkan satu sama lainnya.
2. mengerti
            Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kia berpandangan pancasila, maka dalam berpandangan gidup pada pancasila kita hendaknya mengaerti apa pancasila dan bagai mana mengetur kehidupan bernegara, bagitu juga bagai yang berpandangan hidup pada agama islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Quran, hadist dan ijimak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik didunia maupun di akhirat. Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dari mana Al-Quran, hadist dan ijimak itu. Sehingga demikian mempunyai sauatu konsep penegertian tentang pandangan hidup dalam agama islam.
            Mengarti terhadap pandangan hidup disini memegang peranan penting. Karena degnan mengerti, ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu.
3. menghayati
            Langkah selanjutanya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati setelah mengerti pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
            Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai – nilai yang terkandung didalamnya. Yaitu dangan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah – langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal –hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap labih tahu dan lebih berpengalaman menganai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayai pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
            Yang perlu diingat dalam langkah mengerti dan menghayati pandangan hidup itu, yaitu harus ada : sikap penerimaan terhadap pandangan hidup itu sendiri. Dalam sikap penerimaan pandangan hidup ini ada dua alternatif  yaitu penerimaan secara ikhals dan penerimaan secara tidak ikhlas.
            Dengan kata lain langkah mengenai mengerti dan menghayati ini ada sikap penerimaan dan hal lain merupaan langkah yang menentukan terhadap langkah selanjutanya. Bila dalam mengerti dan menghayati ini ada penerimaan secara ikhlas, maka langkah selanjutanya akan maperkuat keyakinannya. Akan tetapi bila sebaliknya langkah selanjutnya tidak berguna.
4. meyakini
            Setelah mengatahui kebenaran dan validitas , baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan diakhirata, maka hendakanya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupaka suatu hal untuk cenderung memperoleh suat kepastian sehingga dapat mancapai suatu tujuan hidupnya.
            Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu. Adanya sikap menerima secara ikhlas ini kama ada kecenderungan untuk selalu berpedoman kepadnya dalam segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya. Dalam meyakini ini penting juga adanya iman yang teguh. Sebab dengan iman yang teguh ini dia tak akan terpengaruh oleh pengaruh dari luar dirinya yang menyebabkan dirinya tersugesti.
            Contoh bahwa keyakinan itu penting dalam tingkah laku. Kita sebagai umat yang beragama islam yakin bahwa Alla itu mempunai sifat maha dari segalanya yang diantaranya adalah maha mengetahui. Sifat maha mengetahui ini membuat orang yang meyakininya selalu berbuat baik. Dalam hal ini adalah keyakinan yang sebenar – benarnya. Akan tetepi dalam kasus tertentu ada pula orang yang walaupun meyakini, tetapi karena imanya tipis maka terpaksa melanggar ketentuannya.
5. mengabdi
            Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih – lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud dimasa masih hidup dan atau seseudah meninggal yaitu di alam akherat.
            Dampak berpandangan hidup islam yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang tua. Dalam mengabdi kepada orang tua bila didasari oleh pandangan hidup islam maka akan cenderung untuk seslalu disertai dengan ketaatan dam mengikuti segala perintahnya. Setidak – tidaknya kita menyadari bahwa kita sudah selayaknya mengabdi kepada mereka. Karena kita dahulu yaitu dari bayi sampai dapat berdiri sendiri toh diasuhnya dan juga kita dididik kepada hal yang baik.
            Oleh karena itu seharusnya mengabdi kepada orang tua kita dengan perwujudannya yang berupa perbuatan yang menyenangkan hatinya, baik secar langsung ataupun tidak langsung. Artinya apapun yang menjadi hambatan dan tantangan  kita untuk tidak mengabdi kepadanya harus selalu ditumbangkan.
            Jadi jika kita sudah mengenal, mengerti, menghayati, dan meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya disertau dengan pengabdian. Dan pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaian, baik dalam waktu tentram laebih – lebih bila menghadapi hambatan, tantangan dan sebagainya.
Mengamankan
            Mungkin sedah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang menggangu dan atau menyalahkan nya tentu dia tidak menerima dan bahkan cenderung mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah – langkah sebelum langkah – langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu respon entah itu berwujud tindakan atau lainnya.
            Proses mengamankan ini merupakan langkah yang terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah yang terakhir ini merupakan langkah yang terberat dan benar – benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
            Misalnya seorang yang beragama islam dan berpegang teguh kepada pandangan hidupnya, lalu suatu ketika dia dicela baik secara langsung ataupun tidak langsung. Maka jelas dia tidak menerima celaan itu. Bahkan bila ada orang yang ingin merusak atau bahkan ingin memusnahkan agama islam baik terang – terangan ataupun secara diam – diam, sudah tentu dan sudah selayaknya kita mengadakan tindakan terhadap sesuatu yang menjadi pengganggu.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com